Menjadi Pemuda yang di harapkan Rosulullah, Sulitkah?
Nabi Muhammad SAW sangat menyukai pemuda yang taat dan senantiasa
memperjuangkan agama Allah. Dakwah Rasulullah pun tak lepas dari peran para
pemuda terbaik pada zaman beliau. Dalam sebuah hadis Rasul ber sabda,
"Sebaik-baik umat manusia adalah zamanku (sahabat), kemudian
orang-orang yang mengikuti mereka (tabi'in), dan kemudian orang-orang
yang mengikuti mereka lagi, tabi'it tabi'in." (H.R Bukhari dan
Muslim).
Umat Islam saat ini merupakan generasi Islam paling terakhir. "Lalu, apa
kita bisa me nyamai kualitas mereka-mereka itu?" pemuda pada zaman
Rasulullah sangat spesial serta paling luar biasa. Mereka selalu terikat
sekaligus mencintai Allah dan Rasul-Nya. (Orang kalau sudah cinta akan
mengikuti apa pun yang dicintainya. Jadi, para pemuda dahulu sangat taat
mengikuti Allah dan Rasulullah). Hal itu sesuai sabda Nabi,
"Salah seorang di antara kalian tidak akan beriman sampai aku lebih dia
cintai daripada anak nya, orang tuanya, bahkan seluruh manusia." (H.R
Bukhari)
Pada masa Rasulullah, hidup seorang pemuda tampan dan kaya dari kaum Quraisy
bernama Mush'ab bin Umair. Mush'ab sukses menjadi duta Islam pertama yang di
kirim ke Madinah pada usia sekitar 20 tahun. "Dia diplomat luar biasa, gaya
diplomasinya lebih hebat dibandingkan diplomat-diplomat masa kini. Cara
dakwahnya mengalir, sekali ia bicara tegas orang-orang tertarik dengan islam
dan bersyahadat".
Ada pula kisah dua pemuda beliau yang berhasil berjihad me lawan Abu Jahal
di Perang Badar, yaitu Muadz bin Amr bin Jamuh dan Muawwidz bin Afra'. Ma
sing-masing berusia sekitar 15 dan 16 tahun. Sahabat Nabi Ab durrahman bin
Auf mengisahkan,
"Pada Perang Badar saya berada di tengah-tengah barisan para mujahidin.
Ketika saya menoleh, ternyata di sebelah kiri dan kanan saya ada dua orang
anak muda belia, seolah saya tidak bisa menjamin mereka akan selamat da lam
posisi itu. Tiba-tiba, salah se orang dari kedua pemuda ini ber bisik kepada
saya, 'Wahai paman, manakah yang bernama Abu Ja hal?' Pemuda yang bertanya
ini adalah Muaz dari kalangan An shar, dirinya belum pernah meli hat Abu
Jahal.'"
Abdurrahman lalu bertanya, apa yang akan mereka berdua la kukan pada Abu
Jahal. Tanpa ragu, Muadz menjawab, "Saya mendapat berita, ia (Abu Jahal)
merupakan orang yang pernah mencaci maki Rasulullah SAW. Demi Allah yang
jiwa saya dalam genggaman-Nya! Jika saya melihatnya, pupil mata saya tidak
akan berkedip memandang hingga salah seorang di antara kami terlebih dahulu
tewas (syahid)."
Sesuai tekad mereka, saat melihat Abu Jahal, kedua anak muda tersebut
diriwayatkan langsung menebas paha Abu Jahal hingga putus dan terjatuh. Itu
bukti kehebatan para pemuda di masa Rasul. Ketika seorang pemuda cinta dan
terikat sama Allah dan Rasul, ketaatannya akan dahsyat. Kalau sekarang kita
masih lebih cinta ke artis-artis dan Politikus daripada ke Rasalullah, ya
jangan harap jadi pemuda yang ingin membangkitkan Islam.
Dalam sebuah hadis Rasulullah bersabda,
"Tujuh golongan yang dinaungi Allah pada hari di mana tidak ada naungan
kecuali naungan-Nya. Yaitu, imam yang adil, pemuda yang tumbuh dalam
beribada kepada Tuhannya, seseorang yang hatinya bergantung pada masjid,
dua orang saling mencintai yang bertemu dan berpisah karena Allah,
seorang lakilaki yang diminta (digoda) se orang perempuan yang memiliki
pangkat dan berparas cantik namun ia berkata 'sungguh aku takut Allah',
lalu seorang laki-laki yang menyedekahkan hartanya secara
sembunyi-sembunyi sampai tangan kirinya tidak tahu, dan seseorang yang
menyebut atau mengingat Allah ketika sendiri hingga kedua matanya
menangis." (H.R Bukhari).
(Dikutip dari KHAZANAH REPUBLIKA).
(Dikutip dari KHAZANAH REPUBLIKA).
Post a Comment