Bagaimanakah Kedudukan Orang Yang Selalu Bersabar?
Kesabaran itu ada tiga macam. Pertama, sabar dalam meninggalkan berbagai
hal yang diharamkan dan perbuatan dosa. Dan kedua, sabar dalam berbuat
ketaatan dan mendekatkan diri kepada Allah Ta’ala. Jenis yang kedua ini
lebih besar pahalanya, karena inilah yang dimaksudkan. Ketiga, yaitu
kesabaran dalam menerima dan menghadapi berbagai macam musibah dan cobaan.
Yang demikian itupun wajib, seperti istighfar dari berbagai aib. Sebagaimana
dikemukakan oleh Abd Ar-Rahmad bin Zaid bin Aslam mengenai dua pintu
kesabaran, yaitu sabar menjalankan hal-hal yang disukai Allah Ta’ala
meskipun terasa berat bagi jiwa dan raga. Dan kedua sabar dalam menghindari
hal-hal yang dibenci Allah Ta’ala meskipun sangat diinginkan oleh hawa
nafsu. Jika seseorang telah melakukan hal itu, maka ia benar-benar termasuk
orang-orang yang sabar dan akan memperoleh keselamatan. Berkenaan dengan hal
tersebut, Ibnu Katsir mengatakan, hal ini diperkuat dengan firman-Nya dalam
Surah Az-Zumar ayat 10 yang artinya: “Sesungguhnya hanya orang-orang yang
bersabarlah yang dicukupkan pahal mereka tanpa batas.”
Sa’id bin Jubair mengatakan, “Sabar berarti pengaduan seorang hamba kepada Allah Ta’ala atas musibah yang menimpanya dan ketabahannya di sisi Allah Ta’ala dengan mengharapkan pahala dari-Nya. Terkadang, seseorang digoncangkan dengan berbagai masalah, namun ia tetap tegar, dan tidak melihat pilihan yang lain kecuali bersabar.”
Sa’id bin Jubair mengatakan, “Sabar berarti pengaduan seorang hamba kepada Allah Ta’ala atas musibah yang menimpanya dan ketabahannya di sisi Allah Ta’ala dengan mengharapkan pahala dari-Nya. Terkadang, seseorang digoncangkan dengan berbagai masalah, namun ia tetap tegar, dan tidak melihat pilihan yang lain kecuali bersabar.”
(Syamsil Dafik)
Post a Comment