Pesona Alun-alun Suryakancana di Atap Langit Taman Nasional Gunung Gede
Pangrango
|
(Foto: Tim Pecinta Alam Pemuda Muslim Kab. Cianjur)
|
Bagi para Pencipta Alam atau Para Pendaki yang pernah atau mungkin sering
melakukan pendakian ke Puncak Taman Nasional Gunung Gede Pangrango
barangkali tidak asing lagi dengan Alun-alun Suryakancana yang menyuguhkan
pemandangan menakjubkan.
|
(Foto: Wakil Ketua Pemuda Muslim Kab. Cianjur berada di Alun-Alun
Suryakancana)
|
Dengan Luas 50 hektar dan di ketinggian 2.750 dpl rasanya tidak akan
pernah cukup bagi anda untuk mengeksplorasi setiap sudut dan ruang yang
memiliki suhu rata-rata 10 hingga 14 derajat celcius.
|
(Foto: Bunga Edelwis/Anaphalis Javanica)
|
Bunga Edelwis atau dalam bahasa latin Anaphalis Javanica terhampar luas di area Alun-alun Suryakencana
ini, Tumbuhnya bunga-bunga Edelwis juga memberi suasana lain dan asing
seperti berada di tempat yang asing bagi para pendaki pemula.
|
(Foto: Bunga Edelwis/Anaphalis Javanica)
|
Secara spesifik, memetik bunga bernama latin Anaphalis javanica itu melanggar Undang-Undang No 5
Tahun 1990 Tentang Konservasi Sumber Daya Hayati Ekosistem, Pasal 33
Ayat 1. Secara umum, memetik edelweis sama dengan pelanggaran kode etik pendaki gunung dan komunitas
pecinta alam.
|
(Foto: Pendakian Akhir menuju Puncak TNGGP)
|
Sebetulnya alun-alun Suryakancana baru sebatas rest area yang cukup luas
bagi para pendaki karena titik akhir puncak pendakian sebenarnya masih
harus mendaki sekitar 40 menit lagi, tapi jangan khawatir keinginan anda
akan terbayarkan lagi untuk menikmati pijakan kaki anda diatas hamparan
awan yang putih.
|
(Foto: Wakil Ketua Pemuda Muslim Cianjur di atas Puncak
TNGGP)
|
Ketika diatas Puncak lengkap sudah penjelajahan Taman Nasional Gunung
Gede Pangrango, Hamparan Awan putih yang berada dibawah kita menambah
sejuta Rasa Syukur kepada Allah SWT bahwa segala penciptaan-Nya tidak
ada yang sia-sia.
Manusia diperintahkan untuk bertafakur atas penciptaan gunung-gunung
bahkan para ilmuwan telah membuktikan sebagaimana Dr. Frank Press, seorang ahli geologi yang pernah menjadi presiden
Akademi Sains di AS. Ia sebagai salah satu penulis buku Earth dan
menggambarkan dalam tulisannya bahwa gunung berbentuk seperti
pasak.
Permukaan gunung yang dilihat manusia dan menjulang ke permukaan
tanah hanya sebagian kecil dari keseluruhan gunung. Bagian gunung yang
lain, yaitu akarnya tertanam di dalam Bumi, coba kita baca 3 ayat Al
Quran diabwah ini:
-
"Dan telah Kami jadikan di Bumi ini gunung-gunung yang
kokoh supaya bumi itu (tidak) goncang bersama mereka dan
telah Kami jadikan (pula) di Bumi itu jalan-jalan yang
luas, agar mereka mendapat petunjuk,"
(Q.S Al-Anbiya Ayat 31.
-
"Bukankah Kami telah menjadikan Bumi itu sebagai
hamparan? dan gunung-gunung sebagai pasak?," (Q.S An-Naba’ Ayat 6-7).
-
"Dan Dia menancapkan gunung-gunung di Bumi supaya Bumi
itu tidak goncang bersama kamu, (dan Dia menciptakan)
sungai-sungai dan jalan-jalan agar kamu mendapat
petunjuk," (Q.S An-Nahl Ayat 15).
Begitulah Ayat-Ayat Alloh telah diterangkan kepada Manusia sebagai
petunjuk dan Jalan Yang benar bagi yang ber-Iman.
Wallohualam bishshowab.
(Video: Tim Pecinta Alam Pemuda Muslim Kab. Cianjur di Alun-alun
Suryakancana)
Demikian Artikel kali ini dengan Kategori Taddabur Alam, insyaa Allah
kita hadirkan Artikel berikutnya yang tak kalah menarik meng-eksplorasi
CIanjur Kota Santri, Kota Sejuta Pesona.
Bagi anda yang tertarik untuk melakukan Pendakian bisa menghubungi Link
dibawah ini:
(Tim Pecinta Alam Pemuda Muslim Kab. Cianjur)
Post a Comment